Seminggu yang lalu, saya bersama keluarga berekreasi ke Desa Wisata Sari Bunihayu yang terletak di kecamatan Jalancagak. Obyek wisata ini layaknya objek wisata alam lainnya, menawarkan keindahan alam yang berbalut nuansa khas pedesaan. Saat saya sekeluarga tiba ke Sari Bunihayu yang berjarak kurang lebih 1 Km dari jalan raya, saya mendapati beberapa bangunan villa, sebuah giftshop dan amphitheatre. Mata kami pun dimanjakan oleh indahnya hamparan sawah yang saya nikmati dari atas amphitheathre yang saat itu kebetulan masih kosong, belum tampak ada pertunjukan kesenian.
Setelah itu, kami memutuskan untuk memasuki kolam renang yang terletak di seberang tempat parkir, setelah membeli ticket masuk seharga @ Rp. 9.000,-. Saat melewati pintu masuk menuju kolam renang, kami mendapati arena permainan anak (playground) di sebelah kiri kami dan beberapa kolam ikan serta ‘saung’ di sebelah kanannya. Tak jauh dari arena bermain, terdapat sebuah bangunan dari bambu yang ternyata merupakan sebuah rumah makan yang menawarkan hidangan khas Sunda. Dari rumah makan inilah, saya langsung dapat melihat dengan jelas 2 buah kolam renang yang tidak terlalu ramai; 1 kolam renang untuk anak-anak dan 1 kolam renang lagi untuk dewasa. Lebih dari 1 jam lamanya kami berada di sana karena kedua anak kami begitu asyik bermain air.
Selesai berenang, kami sempat berkelililng melihat beberapa kolam ikan dan villa, bermain ayunan, korsel, prosotan dan jungkat-jungkit serta beristirahat di saung. Udara yang sejuk membuat kami betah untuk berlama-lama tinggal di sana, hingga tak terasa azan zuhur pun berkumandang.
Akhirnya, kami pun memutuskan untuk pulang. Namun sesampainya di area parkir mobil, saya tertegun melihat beberapa kelompok anak-anak yang sedang berlatih menari, sisingaan dan memainkan angklung. Saking terkesannya, saya memutuskan untuk mengajak anak-anak mengunjungi amphitheathre tersebut. Ternyata anak-anak kami pun sangat menyukai hiburan gratis itu, mereka ikut menari mengikuti alunan musik Kaulinan Barudak dan menaiki sisingaan tanpa ragu. Sungguh, sajian-sajian kesenian itu membangkitkan kenangan indah masa kecil saya. Angin semilir melengkapi indahnya suasana yang membuat saya ingin berlama-lama menyaksikan kegembiraan dan keceriaan anak-anak yang berlatih kesenian itu.
Dengan berat hati kami pun kemudian mengajak anak-anak kami pulang, disertai janji bahwa nanti kami akan mengajak mereka kembali bermain ke Sari Bunihayu karena sebetulnya masih banyak yang bisa mereka lihat dan pelajari di sana. Kami ingin mengajak anak-anak bermain di sawah untuk bergabung dengan warga desa atau petani untuk menggarap sawah, mulai dari nandur, ngawuluku, ngabuat (membajak sawah, menanam padi, menuai padi sampai panen), ataupun memetik buah-buahan segar langsung dari pohonnya, karena di lokasi ini ditanami berbagai tanaman buah-buahan asli daerah Jawa Barat maupun buah-buahan asli dari daerah lainnya. Selain itu, kami pun ingin mencoba fasilitas outbond land, yang sayangnya, baru bisa dinikmati hanya bila kita telah melakukan reservasi dan itupun harus berkelompok.
Semoga Desa Wisata Saribunihayu bisa menjadi alternatif tempat pariwisata di liburan sekolah ini. Setidaknya, anak-anak kita bisa mendapatkan pengalaman yang berharga tentang adat dan kebudayaan masyarakat sunda yang saat ini sudah cukup sulit untuk kita dapati dan nikmati. Selamat berlibur.

Melahirkan Tanpa Rasa Sakit

Semua calon ibu tentulah merasakan suatu kekhawatiran yang teramat besar tentang proses persalinan. Opini bahwa melahirkan itu sakit kerapkali menghantui setiap ibu hamil. Hal ini pun saya rasakan pada saat saya tengah mengandung, baik itu kehamilan yang pertama maupun yang kedua. Sehari sebelum saya melahirkan putra yang kedua, saya masih sempat berjalan-jalan ke sebuah toko buku untuk melihat-lihat buku tentang proses melahirkan. Di antara beberapa buku yang saya baca, saya sangat tertarik dengan buku yang berjudul "Hypnobirthing, melahirkan tanpa rasa sakit". Dari buku tersebut itulah saya mengetahui bahwa rasa takut dan kecemasan itu justru akan semakin membuat proses persalinan itu sulit dan terasa sangat menyakitkan lebih dari rasa sakit yang sebenarnya (rasa sakit yang dirasakan jika sang ibu dalam keadaan psikologis yang baik). Sehingga agar persalinan kita lancar, kita harus dapat "memanage" rasa sakit kita. Teknik-teknik relaksasi yang diterangkan pada buku tersebut sangatlah membantu saya pada saat proses kelahiran putra saya. Dengan mengatur nafas saat kontraksi, rasa sakit itu terasa jauh berkurang. Nah, dalam artikel ini saya mencoba untuk mengintisarikan mengenai hypnobirthing tersebut.
Hypnobirthing adalah suatu terapi yang mengadaptasi teknik hipnotis untuk meminimalisir bahkan menghilangkan rasa sakit yang dirasakan oleh wanita saat ia melahirkan.
HypnoBirthing ini dicetuskan berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar ginekologi Dr. Grantly Dick-Read, yang memublikasikan buku Childbirth Without Fear pada 1944. Terapi HypnoBirthing selanjutnya dikembangkan oleh Marie Mongan, pendiri HypnoBirthing Institute.
Terapi ini mengajarkan para ibu untuk memahami dan melepaskan Fear-Tension-Pain Syndrome yang seringkali menjadi penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran.
Saat kita merasa takut, tubuh mengalihkan darah dan oksigen dari organ pertahanan non esensial menuju kelompok otot besar di wilayah kaki dan tangan. Akibatnya, area wajah ‘ditinggalkan’, makanya ada ungkapan “pucat karena ketakutan”. Dalam situasi yang menakutkan, tubuh mempertimbangkan bahwa uterus atau rahim dipandang sebagai organ ‘tidak penting’ . Menurut Dr. Dick-Read, rahim pada perempuan yang ketakutan secara kasat mata memang tampak putih.

HypnoBirthing mengeksplorasi mitos bahwa memang rasa sakit adalah hal yang wajar dan dibutuhkan saat melahirkan normal. Saat perempuan yang melahirkan terbebas dari rasa takut, otot-otot di tubuhnya termasuk otot rahim akan mengalami relaksasi, yang akan membuahkan proses kelahiran yang lebih mudah dan bebas stres.
Dengan hypnobirthing, tahapan proses kelahiran juga menjadi lebih pendek, mengurangi kelelahan selama perjuangan melahirkan bayi dan ibu akan tetap segar, penuh energi setelah melahirkan.
Seseorang yang menerapkan hypnobirthing pada saat proses persalinannya akan memberikan sebuah respon yang positif terhadap kontraksi yang dirasakannya. Secara cepat ibu akan belajar mempercayai insting melahirkan pada tubuhnya, bahwa tubuhnya diciptakan untuk bekerja dalam irama yang selaras saat mengeluarkan bayi ke dunia.
“Ada perbedaan besar antara HypnoBirthing dan kelas pendidikan melahirkan lainnya, dan ini bukanlah hanya potongan hipnotis. HypnoBirthing lebih menekankan melahirkan dengan cara positif, lembut, aman dan bagaimana mencapainya denganmudah,” ujar Mongan.
Pada 1958, the American Medical Association menyetujui terapi dengan menggunakan hipnotis, meski sejauh ini terapi hipnotis yang dipakai untuk memudahkan proses kelahiran bayi belum banyak diketahui publik.

Rasa nyeri saat melahirkan bisa disebabkan oleh ketakutan. Namun, rasa nyeri itu kini dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. Lewat sebuah proses latihan relaksasi dan metode hypnobirthing, Lanny Kuswandi memperkenalkan cara melahirkan tanpa rasa sakit.
Menurut Dr. Tb. Erwin Kusuma, Sp. KJ, rasa cemas pada banyak orang dewasa sekarang adalah akibat dari rekaman getaran kehidupan mereka sejak dalam kandungan. Padahal, bayi di dalam kandungan perlu mendapat ketenangan dan kedamaian dari ibunya. Getaran seperti itulah yang akan terekam sampai usia dewasa.
Dalam bukunya, Super Baby, Dr. Sarah Brewer mengungkapkan bahwa kecemasan dan stres yang berlebihan pada saat hamil sama berbahaya dengan ibu hamil yang perokok. Keadaan itu bisa berakibat bayi lahir prematur, kesulitan belajar, anak menjadi hiperaktif, atau bahkan mengalami autisme. Menurut Dr. Sarah lagi, stres yang berlebihan pada ibu hamil akan mengakibatkan kadar pregnanolone dalam tubuh tidak mencukupi.
Untuk mengatasi kecemasan itu Lanny Kuswandi mengembangkan teknik relaksasi dan hypnobirthing yang disadapnya dari berbagai pusat latihan di Amerika Serikat. Menurut Lanny, persalinan yang normal selayaknya berlangsung lancar.
Pada beberapa penelitian di negara Barat membuktikan, ibu hamil yang mengikuti latihan mengalami lebih sedikit komplikasi dibandingkan dengan yang tidak terbiasa melakukan relaksasi secara teratur. Adanya rasa nyeri yang berlebihan lebih disebabkan adanya rekaman di alam bawah sadarnya.
“Bayangkan saja, semua orang selalu mengatakan bahwa melahirkan itu sakit sekali,” ujar wanita lulusan pendidikan kebidanan RS St. Carolus Jakarta ini. Katanya lagi, kontraksi otot pada saat persalinan adalah sebagai upaya membantu terbukanya jalan lahir. Karena kontraksi itu, leher rahim akan menjadi lunak, menipis, dan mendatar, kemudian menarik leher rahim. Saat itulah kepala janin menekan mulut rahim sehingga membuka.
Bila si ibu sudah terbiasa relaksasi, jalan lahir akan lebih mudah terbuka. Keuntungan lain dari teknik ini adalah mencegah kelelahan yang berlebihan saat persalinan.
Program PositifHypnobirthing adalah relaksasi dengan penambahan sugesti melalui usapan. Tangan menjadi sarana untuk mengusap daerah bawah payudara hingga perut. Sebenarnya cara ini telah dilakukan secara natural oleh ibu-ibu hamil saat janinnya meronta dalam kandungan. Ketika itu ibu akan mengusap perut sambil membisikkan kata-kata lembut yang menenangkan.
Untuk mengikuti program yang diajarkan Lanny, ada empat langkah yang harus dijalankan, yaitu:

Pertama, kepala dimiringkan di atas bahu kanan kemudian diputar sampai di atas bahu kiri, kembali ke bahu kanan sampai delapan kali hitungan. Setelah itu jari kanan di atas bahu diputar ke belakang sebanyak delapan kali. Lalu tangan tetap di atas bahu diputar ke depan sebanyak delapan kali pula.
Kedua adalah relaksasi otot. Berbaring santai, lengan di samping kanan dan kiri, telapak kanan menghadap ke atas. Lalu tegangkan telapak kaki hingga merambat ke betis, paha, pinggul, dan dada. Pundak ditarik ke atas dan kedua telapak tangan dikepal kuat-kuat. Dahi dikerutkan, lidah ditarik ke arah langit-langit.
Ketiga berupa relaksasi pernapasan. Dalam keadaan berbaring, otomatis napas akan terdorong ke arah perut. Tarik napas panjang melewati hidung sambil hitung sampai 10. Kemudian embuskan napas perlahan-lahan lewat mulut, lakukan 10 kali.
Keempat relaksasi pikiran, langkah ini diwakili oleh indra mata. Setelah mata terpejam sejenak, buka mata perlahan-lahan sambil memandang satu titik tepat di atas mata, makin lama kelopak mata makin rileks, berkedip, dan hitungan kelima mata akan menutup.
Pada saat ketiga unsur jiwa (perasaan, kemauan, dan pikiran) dan raga istirahat, masukkan program positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh program positif, “Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang.”

Mudah-mudahan, dengan mengetahui dan mempraktekkan langkah-langkah hypnobirthing ini, kita akan dapat menjalani proses persalinan yang menyenangkan.

My Album : A Little Guy Named Adi

15 Secrets of Having a Happy Family

Everybody wants to have a happy family which can give comfort and satisfaction in life. For having a happy family, we should check out these secrets and try our best to practice them in our daily life.

Happy Family Secret No. 1: Enjoy Each Other
The essence of a happy family is that they truly uplift each other and that all comes down to how they treat each other, says Rabbi Shmuley Boteach, a New York-based family and relationship counselor and host of The Learning Channel's Shalom in the Home. "There is a joy that characterizes their interaction," says Boteach, father of eight children and author of several books, including the forthcoming Shalom in the Home. "Parents come home and the kids are happy to see them and when kids come home, the parents are happy to see them."
Happy Family Secret No. 2: Swap Stories
"When your kids come home, ask them what happened in school and have a story for them," he says. "If you come home dejected and not really interested and then five minutes later the TV is on, why would they be happy to see you?"
The bottom line, he says, is that when you come home, your kids have to come first. "You must drop everything you are doing and always come home with something to share with your kids, whether a story or even the smallest vignette," he says. "This way you give your kids something to look forward to. The great bane of family life is boredom and that is what leads to dysfunction, affairs, and kids wanting to be with their friends over family."
Happy Family Secret No. 3: Put the Marriage First
"Set a real example of love," Boteach says. "The relationship and marriage must come first." Think Carol and Mike Brady of the Brady Bunch and Cliff and Clair Huxtable of the Cosby Show.
There are many families where kids always come first, says Boteach. Then they become substitute providers of love, he says. "That's an unfair burden to put on a kid." It's also bad for families, he says, "because kids will move out of the house eventually."
Happy Family Secret No. 4: Break Bread Together
Families that eat together, stay together. It's that simple. "Family dinners are essential," Boteach says. "It's a time to connect." Have a minimum of four family dinners per week, he suggests.
Happy Family Secret No. 5: Play Together
"Have one or two unifying activities that the family does together on a nightly basis," Boteach says. He suggests bedtime stories for young children or reading a chapter from a novel to an older child.
Happy Family Secret No. 6: Put Family Before Friends
"In happy families, family comes before friends," he says, "The camp counselor understands something that parents don't and that is that caring for kids also has to be fun. Give rules, but understand that kids need fun, too. When kids get bored and listless, they start looking for excitement out of the home and that is when friends become more important. Friendship is important, but subordinate to family."
Happy Family Secret No. 7: Limit Children's After-School Activities
Today, growing numbers of kids are overscheduled and participate in six or seven after-school activities per week. The mother becomes a chauffer and the children are never home at the same time. This is not a recipe for a happy family, Boteach says. "If your kids grow up not knowing how to do ballet, they will be OK. No after-school activities is an extreme and too many activities is the other extreme, but moderation is where we should aim." Create your own after-school activities as a family, he suggests. For example, take your kids rollerblading, bike riding, or swimming after school as a family.
Happy Family Secret No. 8: Build and Honor Rituals
"Families need rituals," Boteach says. Rituals can be religious, national, or even family-specific, he says.
Barbara Fiese, PhD, professor and chair of psychology at Syracuse University in New York, agrees. "Happy families have meaningful rituals and are not stressed out by them," she says. "They can be unique to your own family such as going for bagels on Saturday morning, a weekly pizza night, or even a family song. Rituals tend to bring family members close together because they are repeated over time."
To work, rituals need to be flexible, she adds. "They can't be rigid," Fiese says. "If the bagel place is closed, you have to go someplace else."
Happy Family Secret No. 9: Keep Your Voices Down
Remember that children thrive on stability. "There has to be a calm environment at home," says Boteach. "Talk to your kids, give them strict rules, and punish children when necessary, but don't lose control and yell. If you yell at kids, that shows you are out of control and you create a nonpeaceful environment."
Happy Family Secret No. 10: Never Fight in Front of the Kids
TV viewers never really saw Carol and Mike Brady go at it, did they? While some fighting or bickering may be inevitable, try to keep it away from the children, Boteach says. "If your kids see you fight and argue, apologize and say, 'We are sorry you had to see it. Daddy and I just had a disagreement, but everything is OK now.'"
Happy Family Secret No. 11: Don't Work Too Much
All work and no play does worse things to a family than make it dull. "If you are away all the time and don't prioritize your kids, your kids will internalize feelings of insecurity," says Boteach. They'll begin to believe that they're not valuable enough.
Happy Family Secret No. 12: Encourage Sibling Harmony
Sibling rivalry can be divisive. "I try to speak to my kids about how fortunate they are to have siblings," Boteach says.
Happy Family Secret No. 13: Have Private Jokes
Happy families have inside jokes, Syracuse's Fiese says, "Jokes and nicknames symbolize that this is a group that you belong to and serves as a shorthand for larger experiences," she says.
Happy Family Secret No. 14: Be Flexible
"This is easier said than done," says Fiese. "But by their very nature, families change so you have to be open to change in membership and age," Fiese says. "Somebody gets married, somebody dies, somebody remarries and teenagers are no longer children and young adults are no longer teenagers, but they are all still part of the family."
Happy Family Secret No. 15: Communicate
Rose J. Perkins, EdD, associate professor of psychology at Stonehill College in Easton, Mass., says that a happy family communicate with one another. "Frequently families are set up where everyone tells the mom and then the mom sends the message, but in a happy family, there are more flexible, open lines of communication."
In happy families, "all the members of family unit are able to communicate openly," she says.


5 Posisi Melahirkan

Melahirkan merupakan kodrat seorang wanita. Kendati melahirkan merupakan proses yang teramat berat dan juga menyakitkan, namun di sisi lain inilah saat yang sangat ditunggu-ditunggu. Bagaimana tidak, setelah proses ini dilalui, kita akan dapat bertemu dengan buah hati yang selama 9 bulan berada dalam rahim kita. Subhanallah, hilang sudah rasanya seluruh rasa sakit ini tatkala sesosok tubuh mungil itu ada di hadapan mata.
Saat melahirkan, ada 5 posisi yang dapat dilakukan oleh seorang ibu. Sang ibu dapat memilih posisi persalinan yang dirasakan paling nyaman. Terlepas dari itu, setiap posisi persalinan masing-masing memiliki kelebihan maupun kekurangan sendiri, serta tidak ada satu pun posisi yang dikatakan baik ataupun buruk. Dan yang paling utama, kesiapan mental sang ibu saat melahirkan adalah hal yang paling menentukan pada proses persalinan. Kesiapan mental ini sangat berperan dalam manajemen rasa sakit yang dialami sang ibu. Saat seorang ibu dapat bersikap tenang selama menjalani proses persalinan, maka ia tidak akan merasakan rasa sakit yang hebat dan persalinan pun akan berjalan dengan lancar. Sebaliknya, apabila sang ibu gelisah dan dihinggapi rasa takut yang berkepanjangan, maka ia akan merasakan rasa sakit yang hebat dan persalinan pun akan terhambat, ditambah lagi, kondisi bayi pun terancam karena ketegangan sang ibu akan menghambat supply oksigen dari sang ibu kepada bayinya.
Nah, apa saja sih sebetulnya posisi bersalin yang memungkinkan? Inilah penjelasan dr. H. Taufik Jamaan, Sp.OG., yang antara lain berpraktik di RSIA Hermina, Jatinegara, Jakarta Timur. Menurutnya, apa pun posisi yang dipilih, yang terpenting harus diperhitungkan secara cermat dengan memperhatikan kondisi ibu.
1. BERBARING
Kalangan medis akrab menyebutnya dengan posisi litotomi. Pada posisi ini, ibu dibiarkan telentang seraya menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin. Keuntungan posisi ini, dokter bisa leluasa membantu proses persalinan. Jalan lahir menghadap ke depan, sehingga dokter dapat lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan. Dengan demikian waktu persalinan pun bisa diprediksi secara lebih akurat.
Selain itu, tindakan episiotomi bisa dilakukan lebih leluasa, sehingga pengguntingannya bisa lebih bagus, terarah, serta sayatannya bisa diminimalkan. Begitu juga dengan posisi kepala bayi yang relatif lebih gampang dipegang dan diarahkan. Dengan demikian, bila ada perubahan posisi kepala, bisa langsung diarahkan menjadi semestinya.
Kekurangannya, letak pembuluh besar berada di bawah posisi bayi dan tertekan oleh massa/berat badan bayi. Apalagi jika letak ari-ari juga berada di bawah si bayi. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah bisa meninggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik ibu. Pengiriman oksigen melalui darah yang mengalir dari si ibu ke janin melalui plasenta pun jadi relatif berkurang.
Untuk mengantisipasi hal ini biasanya beberapa saat sebelum pembukaan lengkap, dokter menyuruh pasien untuk berbaring ke kiri dan atau ke kanan. Dengan demikian suplai oksigen dan peredaran darah balik ibu tidak terhambat.
Dalam kasus-kasus tertentu, semisal baru pertama melahirkan, posisi berbaring berpeluang menyulitkan ibu untuk mengejan. Alasannya, gaya berat tubuh yang berada di bawah dan sejajar dengan posisi bayi menyulitkan ibu untuk mengejan. Selain itu, posisi ini pun diduga bisa mengakibatkan perineum (daerah di antara anus dan vagina) meregang sedemikian rupa sehingga menyulitkan persalinan.
2. MIRING
Posisi ini mengharuskan si ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan. Salah satu kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi yang akrab disebut posisi lateral ini, umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat.
Normalnya, posisi ubun-ubun bayi berada di depan jalan lahir. Posisi kepala bayi dikatakan tidak normal jika posisi ubun-ubunnya berada di belakang atau di samping. Nah, dalam kondisi tersebut biasanya dokter akan mengarahkan ibu untuk mengambil posisi miring. Ke arah mana posisi miring si ibu tergantung pada di mana letak ubun-ubun bayi. Jika berada di kiri, maka ibu dianjurkan mengambil posisi miring ke kiri sehingga bayi diharapkan bisa memutar. Demikian pula sebaliknya.
Keunggulan posisi ini, peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar. Pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta juga tidak terganggu. Alhasil karena tidak terlalu menekan, proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman. Posisi melahirkan ini juga sangat cocok bagi ibu yang merasa pegal-pegal di punggung atau kelelahan karena mencoba posisi yang lain.
Sayangnya, posisi miring menyulitkan dokter untuk membantu proses persalinan. Dalam arti, kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun diarahkan. Dokter pun akan mengalami kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi.
3. JONGKOK
Posisi ini sudah dikenal sebagai posisi bersalin yang alami. Beberapa suku di Papua dan daerah lain memiliki kebiasaan melakukan persalinan dengan cara berjongkok seperti ini. Oleh karena memanfaatkan gravitasi tubuh, ibu tidak usah terlalu kuat mengejan. Sementara bayi pun lebih cepat keluar lewat jalan lahir. Tak heran karena berbagai keunggulan tersebut, beberapa RS/RSB di Jakarta menerapkan posisi persalinan ini untuk membantu pasiennya.
Sedangkan kelemahannya, melahirkan dengan posisi jongkok amat berpeluang membuat kepala bayi cedera. Soalnya, tubuh bayi yang berada di jalan lahir bisa meluncur sedemikian cepat. Untuk menghindari cedera, biasanya ibu berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna menahan kepala dan tubuh bayi.
Bagi para dokter, posisi ini dinilai kurang menguntungkan karena menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan-tindakan persalinan lainnya, semisal episiotomi.
4. SETENGAH DUDUK
Diakui atau tidak, posisi ini merupakan posisi yang paling umum diterapkan di berbagai RS/RSB di segenap penjuru tanah air. Pada posisi ini, pasien duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping. Posisi ini cukup membuat ibu nyaman. Kelebihannya, sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar jadi lebih pendek. Suplai oksigen dari ibu ke janin pun berlangsung optimal.
Kendati begitu, posisi persalinan ini bisa memunculkan kelelahan dan keluhan punggung pegal. Apalagi jika proses persalinan tersebut berlangsung lama.
5. DALAM AIR
Melahirkan dalam air sudah sejak lama dikenal di negara-negara Eropa Timur dan beberapa negara Asia. Namun di Indonesia, hingga saat ini belum ada satu pun RS/RSB yang menyediakan fasilitasnya. Taufik mengaku pernah diminta seorang pasien mancanegara yang ingin menjalani proses melahirkan dalam air. Si pasien juga memberikan berbagai referensi, baik dari buku maupun video, tentang tata cara melahirkan dalam air. Berdasarkan referensi tersebut, saat pembukaan 4 atau 5, ditemani suami dan dibantu dokter, pasien yang semula berbaring di tempat tidur masuk ke sebuah kolam. Hanya dengan mengejan beberapa saat, bayi akan lahir dan langsung berenang dalam kolam lalu dokter anak akan langsung membopongnya untuk diperiksa.
Taufik menegaskan, perlunya sarana dan prasarana yang amat memadai bila ingin melahirkan dengan posisi ini. Tentu saja kolam bersalin yang digunakan haruslah didesain khusus dan tidak boleh digunakan oleh sembarang orang. Temperatur airnya pun harus selalu sama persis dengan suhu tubuh si ibu saat melahirkan. Akurasi ini penting untuk mencegah temperature shock saat bayi meluncur ke dalam kolam. Sterilitas air pun perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan infeksi pada ibu maupun bayinya.
Harus diakui, melahirkan dalam air memiliki kelebihan tersendiri, yaitu adanya relaksasi terhadap semua otot tubuh, terutama otot-otot yang berkaitan dengan proses persalinan. Mengejan pun jadi lebih mudah dan konon rasa sakit selama persalinan tidak dialami oleh pasien yang melahirkan dalam air.
Tak cuma itu. Meskipun belum ditunjang oleh penelitian ilmiah, proses melahirkan dalam air bisa mencegah kepala bayi cedera. Terhindar dari trauma atau cedera kepala memungkinkan IQ bayi menjadi lebih tinggi dibanding sesama bayi yang lahir dengan posisi lainnya.
Kekurangannya, risiko air kolam tertelan oleh bayi sangatlah besar. Oleh karena itu, proses persalinan ini tidak hanya membutuhkan bantuan dokter kebidanan dan kandungan saja, melainkan juga dokter spesialis anak yang akan melakukan pengecekan langsung saat bayi lahir. Ada tidaknya air yang masuk maupun gangguan lainnya bisa langsung terdeteksi dan segera diatasi dengan baik. Selain itu, bila prosesnya berjalan lama, bisa-bisa ibu mengalami hipotermia alias suhu tubuh terlalu rendah.


The New Emperor

An emperor is someone who lead his people to develop their kingdom. He, with his absolute power, plays a great role in creating such a better life for his people. Once the emperor made a wrong policy, there would be many negative impacts happened; many people would suffer because of it. Hence, the emperor must be intelligent; both intellectually and emotionally. It means that he has not only a smart brain in order to be able to conduct quite a heavy duty on his shoulder, but also an excellent personality to decide everything wisely.
For honesty is one of the most valuable personality traits that a leader, an emperor, has to possess, we will find out what a unique way done to find out the New Emperor.....


Once there was an emperor in the Far East who was growing old and knew it was coming time to choose his successor. Instead of choosing one of his assistants or one of his own children, he decided to do something different. He called all the young people in the kingdom together one day. He said, "It has come time for me to step down and to choose the next emperor. I have decided to choose one of you." The kids were shocked! But the emperor continued. "I am going to give each one of you a seed today. One seed. It is a very special seed. I want you to go home, plant the seed, water it and come back here one year from today with what you have grown from this one seed. I will then judge the plants that you bring to me, and the one I choose will be the next emperor of the kingdom!


"There was one boy named Ling who was there that day, and he, like the others, received a seed. He went home and excitedly told his mother the whole story. She helped him get a pot and some planting soil, and he planted the seed and watered it carefully. Every day he would water it and watch to see if it had grown. After about three weeks, some of the other youths began to talk about their seeds and the plants that were beginning to grow. Ling kept going home and checking his seed, but nothing evergrew. Three weeks, four weeks, five weeks went by. Still nothing. By now others were talking about their plants but Ling didn't have a plant, and he felt like a failure. Six months went by, still nothing in Ling's pot. He just knew he had killed his seed. Everyone else had trees and tall plants, but he had nothing. Ling didn't say anything to his friends. However, he just kept waiting for his seed to grow.


A year finally went by and all the youths of the kingdom brought their plants to the emperor for inspection. Ling told his mother that he wasn't going to take an empty pot. But she encouraged him to go, and to take his pot, and to be honest about what happened. Ling felt sick to his stomach, but he knew his mother was right. He took his empty pot to the palace. When Ling arrived, he was amazed at the variety of plants grown by all the other youths. They were beautiful, in all shapes and sizes. Ling put his empty pot on the floor and many of the other kids laughed at him. A few felt sorry for him and just said, "Hey, nice try."


When the emperor arrived, he surveyed the room and greeted the young people. Ling just tried to hide in the back. "My, what great plants, trees and flowers you have grown," said the emperor. "Today, one of you will be appointed the next emperor!" All of a sudden, the emperor spotted Ling at the back of the room with his empty pot. He ordered his guards to bring him to the front. Ling was terrified. "The emperor knows I'm a failure! Maybe he will have me killed!" When Ling got to the front, the Emperor asked his name. "My name is Ling," he replied. All the kids were laughing and making fun of him. The emperor asked everyone to quiet down. He looked at Ling, and then announced to the crowd, "Behold your new emperor! His name is Ling!"Ling couldn't believe it. Ling couldn't even grow his seed. How could he be the new emperor?


Then the emperor said, "One year ago today, I gave everyone here a seed. I told you to take the seed, plant it, water it, and bring it back to me today. But I gave you all boiled seeds which would not grow. All of you, except Ling, have brought me trees and plants and flowers. When you found that the seed would not grown, you substituted another seed for the one I gave you. Ling was the only one with the courage and honesty to bring me a pot with my seed in it. Therefore, he is the one who will be the new emperor!"

Nilai Sebuah Cincin Emas

Alkisah, di Mesir hidup seorang sufi yang tersohor bernama Zun-Nun. Seorang pemuda mendatanginya dan bertanya :"Tuan, saya belum faham mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di zaman yang ini berpakaian modern sangatlah perlu, bukan hanya untuk penampilan namun juga untuk tujuan banyak hal lain."Sang sufi hanya tersenyum, ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata : "Orang muda, akan ku jawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Cobalah, bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas."Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu; "Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu." "Cobalah dulu orang muda. Siapa tahu kamu berhasil menjualnya..l."Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli dengan harga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak.Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali ke kediaman Zun-Nun dan melaporkan; "Tuan, tak seorang pun yang berani menawar lebih dari satu keping perak."Zun-Nun, sambil tetap tersenyum arif, berkata, "Sekarang pergilah kamu ke kedai emas di belakang jalan ini. Coba engkau perlihatkan kepada pemilik kedai atau tukang emas di sana. Jangan buka harga. Dengarkan saja, bagaimana ia memberikan penilaian."Pemuda itu pun pergi ke kedai emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melaporkan; "Tuan, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar."Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih; "Itulah jawapan atas pertanyaanmu tadi orang muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya "para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar" yang menilai demikian. Namun tidak bagi "pedagang emas".Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk dapat menyelaminya. Dan itu memerlukan proses wahai anak muda. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata besi biasa dan yang kita lihat sebagai besi biasa ternyata emas."

;;